Saturday 26 March 2016

Sayu



Sayu...
Kadang aku ingin menyapamu setiap pagi
Meringankan bebanmu di malam hari
Atau sekedar menyapa senyummu saat kau menyuapkan sesendok nasi di siang hari
Kadang ingin aku melompati waktu untuk meminangmu dalam kedamaian
Membagikan kisah dunia pada separuh waktu hidupmu
Mengejutkanmu dengan hadiah romantis setiap petang menuju malammu
Kadang pula aku ingin tiupkan kesederhaan cinta
Yang mengkuhkan kesombongan hati yang membatu diantara khayalmu
Kesombongan yang sepertinya bisa menghancurkanmu sendiri
Karena semua itu aku hanya menginginkan kebenarannya
Tanpa ingin menginginkan manisnya
Hanya senyum pagimu yang aku incar
Hany seongok kisahmu di waktu menjelang tidur
Seperti dongeng Rapunzel atau bergetar layaknya Sinbad

Sayu...
Apakah pantas sayu itu kembali menguncup lagi?
Apakah pantas penataan itu mendustakan hati?
Apa yang sebenarnya kau cari?
Kesayuanmu hanya mengeruhkan dunia di pagi hari
Kesuraman di siang hari
Kelembaban abadi yang muncul pada petangnya
Dan kutukan tak bertuan di malam tanpa rembulan nanti

Sayukah itu jika semua aku deritakan?
Sayukan semua ciptaku mengukur waktu yang tak berperasaan?
Tak pernah kesayuanmu mengukurnya seperti mega yang mengukur langit?
Sayu bukanlah kesabaran berbatas
Sayu hanya kediaman tanpa arah

Ramadhan A.S
(Pengarang buku Topi Hitam)
Depok, 22 Maret 2016 (06:41 WIB)

No comments:

Post a Comment

Untuk kemajuan blog saya, harap tinggalkan komentar, kritik, masukkan, dan yang lainnya untuk saya. Sesudah dan sebelumnya saya ucapkan banyak-banyak terimakasih.